Rabu, 09 Januari 2013

Cerpen Remaja Romantis : LUKA YANG TEROBATI

Di tengah awan hitam yang membumbung tinggi aku terduduk dihalte karena menunggu sebuah kendaraan umum yang melintas, hingga air jatuh dari langit apa yang ku tunggu tak kunjung datang.
“ hah mana hujan taksi belum dateng.” Menunggu kendaran yang akan mengatarku pulang

hingga sebuah kendaraan pribadi dengan plat nomor luar daerah menghampiriku, tenyata pria yang dahulu pernah hadir dalam kehidupanku, akan tetapi tak pernah berjua selama 10 tahun kini hadir kembali di hadapanku, walau dalam hati ini masih sangat membencinya, aku bahkan tak ingin mengulang ke dalam lubang yang sama lagi.


Iya, benar dahulu aku memang mencintai dan menyayangi layak nya sang kekasih yang setia, waktu berjalan di tengah keindahan dunia yang dahulu kami rengkuh berdua menjalani hari-hari tanpa henti hanya untuk berjua demi melepas kerinduan yang mendera hati, walau terkadang perjumpaan kami selalu terhalang jarak. Tapi itu bukan suatu masalah bagi kami karena kekuatan cinta yang mensirnakan hal itu, memang kalau bersua tentang cinta tak ada habis nya bahkan terkadang cinta bisa membuat kita gila dan membutakan segala hal. Itulah yang pernah aku alami.


Kami dahulu saling mengisi hati satu sama lain dengan penuh rasa kasih sayang, disaat ia dalam masalah yang teramat menderanya aku selalu hadir disisinya untuk memberi support, akan tetapi dikala aku sedang tersandung masalah ia tak pernah hadir.


Aku dapat memakluminya, tapi semakin lama masalah ku semakin sulit hingga orang-orang terdekat aku pergi meninggalkan ku karena mereka tidak setuju kalau aku bercinta dengan nya. Tapi dengan kekuatan cinta yang aku miliki saat itu, aku rela kehilangan mereka demi ia yang mengisi relung hati ini.


Aku gila dimakan cinta yang ia berikan kepadaku sampai aku terjatuh dalam permainan yang sudah diskenariokannya, sungguh saat itu aku tak sedikit pun menaruh rasa curiga kepada ia, walau sudah banyak orang bersua kalau aku hanya jadi bahan peramainan ia saja.


Hingga suatu saat aku menyaksikan nya sendiri dengan menggunakan kedua bola mata yang telah membara, ia sedang memadu kasih dengan orang yang selama ini aku anggap kawan yang bisa diandalkan, sungguh teramat sakit hati ini, walau seperti itu aku tak sedikit pun menaruh rasa dendam.
Hingga aku memutuskan untuk berpetualang kembali dengan kehidupan baru, di kota yang saat ini aku bermukim untuk melanjutkan sekolah. Sering kali aku memutuskan untuk melupakan nya untuk selamanya, tapi hati ini tak bisa ditipu juga karena aku juga selalu mengingat masa-masa indah yang dahulu kala sampai saat ini.


“ Hay, apa kabarmu “ ucapnya yang telah meninggalkan tempat mengemudinya tadi.
Aku tak kan pernah tergoda ,kembali dengan kata-kata manisnya. Sampai ia bercerita sejak kepergianku yang misterius itu ia selau memikirkan dan merasa dirinya adalah orang yang paling bodoh didunia. Aku tak terpengaruh atas semua yang ia ucapkan lalu aku pergi meninggalkan nya yang jauh-jauh datang hanya untuk menemuiku. Dan dia tak putus asa dia mengejarku hingga aku teriaki dia copet. Seketika orang-orang yang berada di sekitarku memukulinya hingga dia tak sadarkan diri. Aku merasa bersalah atas perlakuanku padanya, lalu aku membawanya kerumah sakit agar dia mendapat pertolongan. Hingga sebuah tangan yang lemah membelai rambutku, tersontak aku bangun dari tidurku.


“sudah siuman” kataku memecah keheningan ruangan
Tak sedikitpun ia bersua, mungkin karena fisiknya yang masih lemas karena menepuh perjalanan jauh dan dikeroyok massa karena ulahku.


“maafin, aku iya tadi bilangin kamu copet” dengan penuh rasa bersalah hingga mengeluarkan air mata
“tidak apa-apa, aku bisa memakluminya kenapa kamu seperti itu, tapi satu yang harus kamu tau, aku kesini hanya untuk bertemu kamu dan meminta maaf atas kejadian tempo hari mungkin kamu belum bisa memaafkan ku tapi itu semua terjadi diluar pemikiran aku” suara yang tertahan rasa sakit yang mendera


“sudahlah... jangan terlalu banyak berbicara kamu masih sakit. iya, aku maafin kamu”
“kamu mau kan kembali kepadaku” sambil memegang kedua tangan ku ia memohon
“saat ini aku belum bisa memberikan jawaban buat kamu”
“tapi.......”


Belum usai dia berbicara aku telah meninggalkannya untuk sejenak memikirkan apa yang harus aku lakukan. Sebelum mengambil keputusan yang sangat vital dalam kehidupanku, hingga aku memberitahukan hal ini kepada teman terdekatku. Tapi percuma saja ia juga tak bisa memberikan jalan keluar antara memilih iya atau tidak. Aku menemuinya kembali untuk menanyakan hal ini.
“apakah kamu serius atas omongan kamu tadi ?” menanyakan hal tersebut


“aku serius, kalau memang aku tak serius tak mungkin aku jauh-jauh datang dari palembang ke bali hanya untuk memberitahukan hal sebenarnya.” Ia memberitahukan yang sebenarnya apa yang terjadi
“terus kenapa kamu baru mencariku sekarang”


“kamu salah besar, aku sudah mencari kamu kemana-mana hingga aku tanya teman, sahabat bahkan keluarga kamu tapi apa hasilnya nihil mereka tak ingin aku tahu keberadaan kamu.” Sembil meneteskan air mata


Memang sebelum aku berangkat dahulu sempat berpesan kepada mereka agar tak memberitahu keberadaan ku, karena aku tak mau ia menemuiku kembali.
“terus kamu tahu dari siapa bahwa aku ada di bali”


“aku tahu dari teman yang liburan di bali, katanya dia melihat kamu tapi dia tak tahu apakan itu benar kamu atau bukan, karena kamu keburu naik taksi. Setelah dapat kabar dari dia aku langung berangkat kesini untuk memastikan sendiri, apakah benar itu kamu atau bukan. Tapi sepertinya sia-sia hampir seminggu aku mencarimu tak kunjung jua, hampir aku untuk memutuskan pulang tapi tuhan berbicara lain aku melihat yang risau di halte tadi, aku kegirangan langsung aku berhentikan mobilku tepat didepan mu. Aku juga minta maaf atas omongan aku tadi, tak semestinya aku berbicara seperti itu. Tapi 1 hal yang harus kamu tau minggu depan aku akan pergi ke italia untuk melanjutkan study ku”


“kamu nggak salah kok, aku yang salah karena tak mengijinkan mu untuk menemuiku, tapi 1 hal yang perlu kamu tahu. Aku juga 4 hari lagi akan pergi”
“pergi kemana”


“pergi melanjutkan study sama seperti kamu. Aku juga akan ke italia” dia terkejut atas perkataanku
“kamu dikota mana” ucapnya yang sangat gembira atas kabarku
“aku tak akan memberitahu kamu tapi kalau kamu memang cinta dan sayang sama aku pasti kamu akan mencariku kembali dan aku akan memberi jawabannya saat kamu menemui ku lagi disana.” yang membuatnya sedikit kecewa


“baiklah kita akan bertemu disana dan juga aku akan mencarimu mu karena aku memang mencintai dan menyayangi mu.”


Seminggu berada di sana aku di kaget kan dengan seseorang yang mengambil tas ku secara paksa, tapi entah mengapa aku tak menjerit tapi mengejarnya hingga sampai di sebuah toko bunga dia berenti dan menoleh kearah ku. Ternyara dia dan semakin terkejut diriku saat melihat orang di sekeliling membawa bunga, entah apa yang dia akan lakukan. Dia mendekatiku dengan membawa sekuntum bunga dan kotak kecil yang berisikan cincin. Dan menyatakan cinta di depan keramaian manusia, sungguh hal yang membuatku malu tapi jug membuat ku gembira karena dia memang benar mencintaiku walau dia juga telah membuat hatiku terluka tapi semua itu telah terobati.

Cerpen Romantis: KENANGAN YANG HILANG


Hujan turun saat aku sampai di Bandara Soekarno Hatta. Aku duduk di kursi tunggu, menunggu Papa menjemputku. Sekitar sejam lebih aku menunggu. Aku juga tampak bosan. Akhirnya kuputuskan untuk berjalan keliling Bandara. Saat akan berdiri, tiba-tiba ada yang memegang pundakku. Aku langsung berbalik badan. Kulihat lelaki seumuran denganku tersenyum ramah kepadaku. “Mbak Vega ya?” tanyanya ramah. Kemudian aku mengangguk menjawab pertanyaan itu. “Saya supirnya Pak Broto, maaf lama menunggu, Jakarta macet, Mbak. Mari saya anter ke mobil” ucapnya lagi. Kemudian lelaki itu berjalan duluan kearah parkiran diikuti denganku.


Sesampainya di rumah, Mama dan Papa menyambutku dengan gembira. Bukannya aku tidak senang, tapi kali ini aku benar-benar capek. Perjalanan Amerika-Jakarta cukup membuatku lelah. Duduk berjam-jam membuatku ingin segera berbaring di kamar. Mama dan Papa mengerti dan segera mengantarku ke kamar tidurku dulu. Kemudian mereka segera pergi dan menyuruhku istirahat penuh. Kulihat kamarku ini tidak berubah. Hanya sprainya saja yang berubah warna. Tiba-tiba, aku ingat lagi wajah lelaki yang mengaku supir Papa itu. Umurnya padahal sama denganku, tapi kenapa dia malah bekerja? Apa dia tidak kuliah? Tapi kenapa? Apa dia tidak punya uang?, aku terus bertanya-tanya dalam hati.

Tiba-tiba saja aku melihat lelaki itu dari dalam kamar. dia sedang ada di halaman samping rumahku. Tawa lelaki itu... mengingatkanku pada seseorang saat kecil dulu. Tapi siapa? Apa mungkin aku saja yang terlalru berlebihan? Kenapa juga aku melihat lelaki itu? Tidak menarik sama sekali! Ucapku dalam hati. Kemudian aku menutup gorden jendela kamarku dan berbaring di kasurku yang empuk. Tiga bulan lagi aku akan kembali ke Amerika. Hemm, waktu itu terasa sangat singkat. Aku masih kangen sekali dengan Indonesia. Aku pun memejamkan mata dan tidur.

Dua bulan berlalu dengan begitu cepat. Aku dan supirku, yang bernama Roni, kini juga semakin dekat. Ternyata Roni ini orang yang sangat asik untuk diajak ngobrol. Dia berilmu pengetahuan yang luas. Bahkan ada yang aku tidak tahu, tapi dia tau. Semakin lama aku mengenalnya, semakin nyaman aku ada disampingnya. Setiap dekat Roni, aku merasa memang sudah kenal dekat dengannya. Sampai akhirnya, aku tahu bahwa aku jatuh cinta pada supirku sendiri. Tapi aku merasa aku tidak salah menyukainya. Karena aku selalu merasa dekat dengannya dari dulu. Jauh sebelum aku di Amerika. Ada apa ini?

Hingga malam itu, Roni pamit pulang kampung karena ibunya sakit keras. Karena bosan di rumah, akhirnya aku meminta orangtuaku mengijinkan aku ikut dengan Roni ke kampungnya. Aku ingin menikmatik pemandangan disana. Karena Roni bilang, di kampungnya masih banyak hamparan sawah. Tadinya Mama tidak mengijinkanku. Dia takut aku kenapa-napa. Tapi, setelah aku bilang Roni akan menjagaku, akhirnya Mama setuju. Aku pun akhirnya ikut Roni ke kampungnya.

, tapi ak

Sekitar jam lima pagi aku sudah sampai dikampungnya Roni. Baru jam lima saja, banyak penduduk yang sudah beraktifitas. Kebanyakan petani sudah mulai turun ke sawah. Benar sekali. Kampung Roni benar-benar indah pemandangannya. Mataku ini disajikan pemandangan alam yang luar biasa. Tiba-tiba aku teringat, sepertinya dulu aku pernah melihat pemandangan seperti ini. Setelah kupikir-pikir, mungkin itu hanya bayanganku saja.

Rumah Roni, sama dengan rumah penduduk lainnya. Tidak kecil dan tidak besar. Saat disuruh menemui ibunya, aku lebih memilih untuk duduk di teras rumahnya. Adik perempuan Roni segera membuatkan minuman untukku.

“Mbak ini siapa?” tanya adik Roni itu. “Saya majikannya Roni”jawabku ramah. Adik Roni hanya berOh kemudian masuk ke dalam rumahnya. Roni bilang hanya seminggu kita disini. Sebenarnya, aku ingin sekali berlama-lama disini tapi, itu tidak mungkin. Roni tidak bisa meninggalkan kuliah dan pekerjaannya. Aku juga tidak mungkin meninggalkan Mama dan Papa. Tujuanku kembali ke Indonesia kan bukan untuk ini. tujuanku untuk oragtuaku. Tapi sekarang, aku malah meninggalkan mereka lagi. Tapi tidak apa-apa, walau begitu aku senang berada di kampung Roni ini.

Setelah beberapa hari disini, aku jadi semakin akrab dengan Roni. Dia mengajakku bertani, mengambil air di sumur, memeras susu sapi dan lain-lain. Aku juga semakin terbiasa dengan pekerjaan itu. Melihat Roni.. aku kembali melihat masa kecilku yang.. aku juga sebenarnya tidak ingat dengan masa kecilku dulu. Tapi sepertinya, aku sudah tidak asing lagi dengan semua ini. Roni, ibunya, kampung ini, kegiatan-kegiatan ini.. benar-benar tidak asing bagiku. Aku sendiri juga bingung dengan apa yang kurasakan. Apa sebenarnya ini? tanyaku dalam hati.

Sekarang adalah hari terakhirku dan Roni ada di kampung ini. malamnya, Roni mengajakku ke suatu tempat. Tempat itu.. juga tidak asing bagiku. Danau dengan berjuta kunang-kunang ini, sangat jarang ditemukan di Jakarta. Malah aku yakin, tidak ada tempat seindah ini di Jakarta. Kemudian Roni membawaku ke sebuah pohon yang besar. Pohonnya terlihat sudah berumur. Disana ada tulisan Roni Dan Vega Forever. Aku terkejut dengan ukiran tulisan itu. Aku tidak pernah mengukir nama itu di pohon. Sama sekali tidak pernah. Tapi, kenapa ada tulisan itu? Namaku dan Roni? Ada apa sebenarnya ini?

Kemudian Roni mengajakku duduk di sebuah batu besar. Roni memulai percakapan.

“Kamu tau kenapa ada tulisan nama kita di pohon itu?”tanyanya sambil menunjuk kearah pohon besar tadi. Aku hanya menggeleng bingung.

“Dulu.. waktu kita kecil, kamu pernah tinggal disini. Pak Broto adalah juragan sawah disini. Sawah yang kamu liat itu.. sebenarnya kebanyakan punya kamu. Saat kamu SMA, kamu dan keluargamu pindah ke Jakarta. Mungkin Pak Broto ingin anak semata wayangnya ini sekolah sebaik mungkin. Makanya dia pndah ke Jakarta” jelas Roni. Aku semakin bingung dengan penjelasan Roni.

“Waktu kita SMP, kita ngukir nama kita di pohon itu. Dan di tempat inilah pertama kita bertemu dan berpisah. Aku yakin, aku mikir kampung ini tidak asing lagi bagi kamu kan? Karena kamu pernah ada disini” sambung Roni. Aku hanya menganga kaget mendengar ucapan Roni.

“Tapi, kenapa aku nggak bisa nginet masa kecil itu? Kampung ini emang nggak asing lagi bagi aku, tapi aku nggak bisa inget tempat ini, Ron” tanyaku bingung pada Roni. Roni tersenyum padaku.

“Waktu kita kelas tiga SMP, sesuatu terjadi sama kamu. Kamu kecelakaan dan dokter bilang, kamu nggak bisa nginget masa yang udah dulu banget. Aku sedih banget, Ga. Karena aku itu kan masa lalu kamu dulu. Apalagi saat aku tau ternyata kamu sekolah di Amerika. Saat itu.. aku bener-bener ngerasa kehilangan kamu. Sampai akhirnya aku ke Jakarta dan kerja di rumah kamu. Disana aku selalu liat foto-foto kecil kamu. Mama kamu juga majang foto saat kita berdua. Kita berpelukan sambil tertawa. Kita bahagia waktu itu” jawab Roni tersenyum bahagia.

Aku mulai ngerti dengan semua ini. roni.. pantes saja aku sudah tidak asing lagi dengannya. Ternyata.. dialah teman baikku sejak kecil. Kemudian aku tertawa. Mengingat betapa culunnya pasti aku saat mengukir tulisan di pohon itu. Kita berdua masih belum mengerti sama sekali apa arti tulisan itu.

“Setelah pindah, aku juga ngerasa ada yang hilang, Ron. Sampe sekarang pun, aku nggak pernah pacaran sama orang lain. Karena aku belum nemuin cinta aku. Tapi... setelah dekat kamu, ternyata aku nyaman. Dan ternyata.. kamu cinta aku, Ron” ucapku malu-malu. Kemudian Roni memelukku. Pertama aku kaget dengan pelukan itu. Tapi, pelukan itu yang selama ini aku nantikan.

Dua bulan lebih, aku berada di Jakarta. Setelah pulang dari kampung, aku menceritakan semuanya pada Mama dan Papa. Mereka berterima kasih pada Roni karena telah mengingat kembali masa yang telah hilang dari ingatanku. Akhirnya mereka bersedia menanggung biaya kuliah Roni dan menyuruh Roni fokus pada kuliahnya saja. Biaya berobat ibuya juga ditanggung denga orangtuaku. Aku dan Roni juga semakin dekat.

Hingga akhirnya, aku harus kembali ke Amerika. Sedih hatiku meninggalkan semuanya termasuk Roni. Sahabat baikku dari kecil itu... aku harus meninggalkannya. Tiba-tiba aku merasa separuh hatiku hilang lagi. Meninggalkan Roni.. bukan ini yang ku mau. Tapi apa dayaku? Meninggalkannya memang sudah harus kulakukan. Aku sendiri yang meminta meneruskan study di Amerika.

Roni dan kedua orangtuaku mengantar aku sampai Bandara Soekarno Hatta tempat pertama kali aku bertemu Roni dulu. Tangisan sudah pasti menghiasi suasana hari itu. Aku juga memeluk Roni. Aku benar-benar tidak ingin berpisah darinya. Tapi.. yasudahlah.

“Nanti kita ketemu lagi kan?” tanyaku pada Roni.

“Pasti! Aku janji sama kamu, aku nggak akan khianati cinta kita berdua” jawab Roni sambil membelai rambutku. Kemudian aku memeluk Roni lagi. Maaf Roni, untuk ingatan lupaku padamu dulu, ucapku dalam hati sambil menitikkan air mata.

Dua tahun di Amerika, aku jadi benar-benar kangen sama Roni. Kira-kira sedang apa dia disana? Akhirnya aku putuskan untuk menulis surat padanya. Berharap dia akan cepat membalas surat kangenku ini padanya.
Dear My Love,

Roni

Kamu apa kabar disana? Aku harap kamu baik-baik aja ya.

Ron, sumpah aku kangen banget sama kamu. Aku harus nunggu dua tahun lagi supaya bisa ketemu kamu, Ron. Kamu belum ingkarin janji kamu kan? Janji yang bilang kamu nggak akan khianati cinta kita. Aku disini akan selalu sabar nunggu waktunya tiba. walaupun, saat awan disini kelabu dan disana terang, aku pasti akan selalu ingat kamu. Dan walaupun tanah yang kita pijak berbeda, kita akan tetap bersama kan?

I miss you so Roni. Jaga kedua orangtuaku ya.
Love you

Vega

And I
I want to share
All my love with you
No one else will do…
And your eyes
They tell me how much you care
You will always be
My endless love..

Glee-My Endless love

Kisah Cinta Romantis Andriej Ivanov dan Maria Petrova

Seperti kisah cinta romantis nan unik antara Andriej Ivanov dan Maria Petrova. Mereka sebelumnya tidak menyadari bahwa ada hikmah dibalik kegagalan mereka membina hubungan cinta sebelumnya.
Andriej Ivanov 26 tahun, Seorang pria yang tengah patah hati, mencoba untuk bunuh diri di sebuah jembatan. Namun takdir berkata lain. Pria itu malah menemukan pujaan hati baru, saat sang wanita juga mencoba bunuh diri.
Andriej Ivanov patah hati karena ditinggal mati oleh tunangannya sehari sebelum mereka melangsungkan pernikahan. Dia mencoba untuk mengakhiri hidupnya di Jembatan Ufa, pusat Rusia. Dimanapun, kapanpun, dan dengan siapa jodoh kita, tetaplah menjadi suatu rahasia Tuhan.
Seperti kisah cinta romantis nan unik antara Andriej Ivanov dan Maria Petrova. Mereka sebelumnya tidak menyadari bahwa ada hikmah dibalik kegagalan mereka membina hubungan cinta sebelumnya.
Andriej Ivanov 26 tahun, Seorang pria yang tengah patah hati, mencoba untuk bunuh diri di sebuah jembatan. Namun takdir berkata lain. Pria itu malah menemukan pujaan hati baru, saat sang wanita juga mencoba bunuh diri.
Andriej Ivanov patah hati karena ditinggal mati oleh tunangannya sehari sebelum mereka melangsungkan pernikahan. Dia mencoba untuk mengakhiri hidupnya di Jembatan Ufa, pusat Rusia.
Cerita Kisah Cinta Romantis Bunuh DiriCerita Kisah Cinta Romantis Bunuh DiriCerita Kisah Cinta Romantis Bunuh DiriCerita Kisah Cinta Romantis Bunuh DiriCerita Kisah Cinta Romantis Bunuh DiriCerita Kisah Cinta Romantis Bunuh Diri

Tapi ketika dia tiba di sana, dia melihat Maria Petrova 21 tahun, yang sedang menaiki pagar jembatan dan ingin mencoba terjun, karena telah diusir oleh orang tuanya. Sang wanita nekat akan terjun bebas lantaran hamil di luar nikah.
Maria hampir saja terjun dari jembatan setinggi 100 kaki itu, tapi Andriej menariknya dari pinggiran jembatan.
“Dalam hati saya berkata, saya tidak bisa membiarkannya melompat, walaupun saya juga ingin melakukannya,” ujar Andriej.
“Saya berteriak, ‘Berhenti’ dan langsung lari ke arahnya. Dia jatuh di tangan saya sambil menangis, saya pun ikut menangis. Kami berpegangan satu sama lain dan mulai berbincang tanpa henti. Malam itu telah menyelamatkan saya dan dirinya,” lanjutnya seperti dilansir orange.co.uk, Rabu (12/5/2010).
Kini mereka berencana untuk menikah setelah mereka menceritakan pengalaman mereka lolos dari kematian kepada keluarganya.
“Dia satria penyelamat saya. Semua rasa sakit yang pernah saya rasakan hanya sekejap dan itu menuntun saya ke Andriej,” ujar Maria.
Yupz demikianlah sedikit inpormasi tentang Cerita Kisah Cinta Romantis Bunuh Diri buat Anda sekalian, semoga bermanfaat.

Cerita Cinta Remaja - Cerpen Cinta Romantis

Sore itu aku duduk2 di teras belakang rumah.sambil liatin ikan hias piaraan papa di kolam kecil samping teras.aku masih memikirkan kata2 Vicka teman baikku di sekolah “mau sampai kapan kamu menjalin hubungan terlarang kamu sama Dicky,inget grace kamu udah di jodohin sama Winston!”.”vick..aku itu masih 18 tahun pernikahan ku sama winston itu toh masih nanti kalo aku lulus kuliah.masih 5 tahunan lagi.aku cinta sama Dicky vick.aku gag cinta sama Winston.”..”bukannya aku maksa kamu say..tapi kasian dicky nantinya.kamu bisa lihat kan betapa dicky cinta sama kamu…gimana nanti kalo saat dicky semakin mencintai kamu,kamu malah menikah dengan orang lain.pikirin perasaannya dicky”.

hhuuhh…..Aku menghela napas panjang.rumit nya kisah cintaku…aku hanya ingin bahagia dengan orang yang aku cintai kenapa sesulit ini.bulan depan aku sudah lulus dari SMA itu artinya aku akan ninggalin indonesia.karena mama dan papa ingin aku kuliah di singapore.di kampus yang sama dengan Wins..anak temen papa sekaligus temen kecil aku.orang tuaku dan Wins udah sepakat menjodohkan kami nantinya.awalnya aku setuju2 aja.tapi semenjak aku mengenal dicky semua berubah….. 


“Grace!! Ada telfon dari Wins”teriak mama dari dalam yang memecahkan semua lamunanku tentang dicky
“iya ma.. bentar”
“Halo Grace!”terdengar suara Wins dari seberang sana
“Hai Wins…tumben telfon aku”
“Tumben???bukannya emang 2hari sekali aku telfon kamu yaa??”
“oh eh I iya Wins..lupa..”jawabku gugup
“Lupa??kamu kenapa sih hun?ada masalah ya kok gak konsen gitu.apa aku ganggu kamu nih”
“oh…gak kok wins sory sory….lagi banyak pikiran nih biasa deg deg an nunggu pengumuman kelulusan”
“oh.kamu pasti lulus kok sayang percaya deh sama aku…”
“Wins sory nih aku ngantuk banget telfonnya besok lagi aja ya…muach ” 

Aku langsung menutup telfon wins,jujur aku merasa sangat bersalah pada wins.dia selalu baik sama aku.tapi aku malah kaya gini.aku menuju ke kamarku,aku rebahkan tubuh aku.aku mulai memejamkan mataku.setelah itu aku hanyut dalam khayalan ku tentang Dicky
Esoknya aku menemui Dicky aku ceritakan semua padanya.mulai dari perjodohan ku dengan wins dan tentang rencana papa yang mau nguliahin aku ke luar negri.aku kira dicky akan marah mendengar pernyataan aku,tapi dia malah memeluk aku, 


“aku gak peduli kamu mau menikah dengan siapa nantinya.yang pasti aku bahagia banget bisa merasakan cinta dari kamu.”aduhhh kenapa dicky malah bicara kayak gitu aku malah semakin merasa bersalah padanya
“kamu kenapa gak marah aja sih dik,aku malah jadi makin sedih denger kamu ngomong kaya gitu”
“ada suatu hal yang bikin aku gag sedih kamu punya wins,jadi aku bisa tenang sekarang karena ada yang mencintai kamu dan lebih bisa membahagiakanmu nantinya sayang.karena aku gak mungkin selamanya di samping kamu” 


“sayang…kamu ngomong apa sih??”jujur aku merasa ada yang mengganjal dari kata2 diky tadi.merasa sedih gak karuan.perasaan apa ini
“oiya sayang kamu tinggal 1 bulan kan disini.mending kita susun rencana2 aja yank.pokoknya 1 bulan ini harus kita isi dengan kenangan2 indah yang tak terlupakan.biar gak ada yang menyesal nantinya.okey?”
aku menganggukkan kepalaku,Diky tersenyum padaku,senyum yang aku rasa aneh..
1 bulan terakhirku di indonesia aku lewati berdua dengan dicky.jalan2 ke mall,piknik ke pantai,puncak,hampir semua tempat wisata di kota kami kunjungi.bahagia banget.aku semakin sayang pada dicky.dan semakin gak sanggup meninggalkan dia nantinya.Hari terakhir kami lewati di pantai.Sebuah pantai berpasir putih di tengah desa yang tidak banyak orang yang tahu. 


“sayang”kata dicky…”apa sayy…”jawabku .”apa pesan dan kesan kamu selama 1 bulan ini full sama aku??”
“ya ampunn kaya pelajaran bahasa aja deh kamu pake pesan dan kesan segala”
“hahaha….iya donk mau rekam nih sayang.aku udah bawa alat perekamnya nih”
“ihh ya ampun segitunya…ehmm apa ya…bingung sayang”
“ungkapin apa yang ada di hati kamu.ungkapin semua yang kamu pikirkan tentang aku.siap yaaa”
aku mulai mengungkapkan perasaanku 


“Dicky sayang…makasih banget buat 1 bulan yang indah ini ya.aku gak akan pernah melupakan kenangan kita ini.aku…sangat sangat mencintai kamu.lebih dari apapun dik.maafin aku gak bisa kasih cinta yang sempurna buat kamu.tapi jujur aku sangat ingin hidup berdua dengan kamu selamanya.maafin aku….”selesai aku bicara aku melihat mata dicky menahan air matanya.ya…Tuhan hancur banget rasanya liat dia nangis kaya gitu.aku merasa jadi orang paling jahat sekarang.aku memeluk dicky erat.dicky pun membalas pelukan aku. 


“Grace..kamu jaga diri baik2 ya…kamu harus bahagia.dengan atau tanpa aku sayang.meskipun aku gak ada di samping kamu.tapi aku selalu ada di hati kamu sampai kapanpun”kata2 dicky di ucapkan dengan sangat lembut bahkan nyaris tidak terdengar.tapi hati aku bisa merasakan kepedihan yang sangat dalam di hati dicky.
Besoknya adalah pesta perpisahan di sekolahku.tapi dari tadi aku gak lihat sosok dicky.perasaan kawatir pun muncul di hati aku.aku coba menghubungi ponselnya tapi gak aktif.aku telfon rumahnya pembantunya bilang dicky udah berangkat dari sejam yang lalu.astaga dia kemana.kenapa saat terakhir aku disini kamu malah gak ada dik.kamu dimana??sampai acara selesai dicky gak juga muncul di sekolah.aku berjalan pelan di koridor sekolahku.terbayang masa2 aku dengan dicky.tawa,canda,dan bahkan tangis menghiasi cinta terlarang kami.sayang kamu dimana…aku pengen meluk kamu untuk terakhir kalinya…..sampai di gerbang mama dan papa udah nunggu aku,aku harus berangkat ke singapore hari ini juga.aku menuju ke mobil sambil sesekali menoleh ke belakang berharap dicky datang menghampiri aku.tapi gak ada.aku masuk ke mobil.tapi pandangan ku tetap ke arah belakang.perlahan mobil aku mulai berjalan.belum lama mobil kami berjalan seperti ada yang memanggilku.”Dicky”seruruku 


“kamu kenapa grace..dicky siapa??”
“aku denger ada yang manggil aku mah”lalu aku menoleh ke belakang tapi gag ada siapa2 di sana.tapi hati aku yakin ada yang memanggilku dan itu suara dicky.aku gak mungkin salah.”gak ada siapa2 sayang”kata papa
Aku udah pasrah….mungkin Tuhan belum ijinkan aku bertemu dengan dicky…tapi aku berjanji pada diriku sendiri aku pasti kembali ke sini. 



***

2 tahun kemudian……..
aku mengambil cuti kuliah 1 bulan.dan memutuskan untuk pulang ke indonesia.aku kangen sama mama papa.dan yang pasti aku sangat merindukan dicky.seperti apa dia sekarang….senyumku mengembang membayangkan Wajah Dicky.gak sabar pengen langsung menemuinya.siang itu juga aku pamit sama mama mau pergi ke rumah vicka.sesampai di rumah vicka dia menyambut aku dengan kebawelannya yang khas.
“Gracee!!! Ya ampun kangen banget, kapan sampe sini kok gak kabar2 aku sihh..jahat banget,masuk dulu yuk” 


“iya iya tapi abis ini anterin aku ke tempat dicky yaa..”
Vicka terlihat kaget mendengar ucapan aku.perasaan ku mendadak gak enak.
“kenapa vick??kok kayaknya kamu kaget banget??”
“kita ceritanya di dalem aja yaaa”
sesampainya di dalem vicka suruh aku duduk di kamarnya.vicka kelihatan sangat serius.mau gak mau aku jadi semakin gak tenang 


“kenapa vik?ada apa sebenernya.dicky gak apa2 kan dia baik2 aja kan”
“Grace….maafin aku gak crita soal ini ke kamu.plis janji jangan marah”
“iya aku janji…”
Vicka mulai bercerita
“2 tahun yang lalu saat pesta perpisahan dicky gag bisa dateng ke pesta karena dia mau beliin kamu bunga tapi sayangnya dia malah kejebak macet..hapenya mati dan gak bisa hubungin kamu.saat kamu pulang selang beberapa menit aja dicky dateng dia lari ngejar mobil kamu.tapi mobil kamu terlanjur jauh.dicky teriakin nama kamu sekencang mungkin bahkan banyak yang lihat kejadian itu.lalu ada beberapa tukang ojek yang mangkal di depan sekolah.dicky minjem salah satu motor milik tukang ojek di situ buat ngejar kamu..tapii….”kata2 vicka terhenti.prsaan aku sangat gag karuan saat itu.”tapi apa vik?” 


“tapi naas dicky di tabrak truk dari arah samping grace…..”
“trus dicky gimana dia gak kenapa2 kan vik dia baik2 aja kan?”
“setelah kejadian itu dicky masih bisa bernafas grace.orang2 disitu bawa dia ke RS termasuk aku.aku nungguin dia sampai sadar.ayah dan ibunya gak ada yang dateng.sekitar 1 jam kemudian dokter keluar.dokter bilang dicky ingin ketemu aku”aku masuk ke kamar UGD.aku lihat nafas dicky udah tersengal2 grace.dia nitip tape recorder ini buat kamu.dia bilang aku harus jaga kamu.karena dia udah gak bisa lagi jaga kamu.setelah dia mengatakan hal itu.Nafasnya berhenti grace..Dicky udah gak ada.dia udah tenang di sana sayang….” 


Aku terdiam…tubuh aku jadi sangat lemas mendengar cerita vika.
“grace jangan diem aja kalo mau nangis, nangis aja gak apa2”
“DICKY!!!!!!!!!!kenapa secepat ini vick…aku belum bisa ngebahagiain diaa”aku nangis sejadi2nya.menyesal,dan kecewa kenapa di saat terakhir dicky aku gak ada di sampingnya….andai saja waktu itu aku bisa menunggunya sebentar saja pasti gak akan kayak gini jadinya.andai saja waktu aku mendengar suaranya aku mau berhenti! 


Aku menerima rekaman pemberian dicky dari vika.setelah itu vika mengantarkan aku pulang.
aku masuk ke kamarku.aku rebahkan tubuhku.aku ambil rekaman dari dicky.aku putar perlahan….ternyata itu adalah rekaman suaraku waktu di pantai di hari terakhir aku bertemu dengannya.aku dengarkan sampai selesai.saat kata2ku di dalam rekaman itu selesai aku meletakkan nya di dada ku.tapi ternyata masih ada suara lagi.ternyata dicky menambahkan isi rekaman itu denagn kata2nya. 


Dicky::Grace sayang….mungkin memang kisah cinta kita gak sesempurna yang kita inginkan.tapi kamu adalah yang tersempurna yang pernah aku miliki.aku mencintai kamu melebihi diriku sendiri.suatu saat nanti kalau kita ketemu mungkin kamu udah mengendong anak kamu dengan winston yang manis2.dan aku akan memandang kamu dari jauh sayang.aku ikut tersenyum untuk kebahagiannmu.I love You My Princess… 


Ya..Tuhan..penyeslan yang teramat dalam aku rasakan sekarang…..
Dicky…aku janji aku akan bahagia buat kamu.tenang di sisiNya ya sayang…..I love You My Soumate…..
3 tahun kemudian aku akhirnya menikah dengan Winston.kami di karuniai 2 anak….dan memutuskan untuk menetap di singapore.tapi dicky…selamanya kenangan akan dia tidak akan pernah hilang……
Love U Dicky….

The End